Sisi Lain 28
Oktober
Oleh : Abdul Basyid
Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Pernyataan
ikrar kesetiaan para generasi muda terhadap bangsa ini tertuang dalam piagam
yang terkenal dengan Sumpah Pemuda. Sehingga dari peringatan Sumpah Pemuda
diharapkan hirroh pemuda Indonesia terhadap NKRI akan terus
terjaga sepanjang masa.
Dari peristiwa tersebut ada sesuatu yang
sedikit dilalaikan yakni momentum merah putih dan lagu Indonesia Raya.. Merah
putih adalah bendera Indonesia. Merah putih atau sang dwi warna pertama kali
dikibarkan secara resmi pada tanggal tersebut begitu pula dengan lagu Indonesia
Raya yang diciptakan WR. Supratman. Namun, oleh pemerintahan
Belanda pengibaran bendera merah putih tidak
boleh ditindaklanjuti karena dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap
pemerintah Belanda saat itu.. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945 merah putih
dikibarkan lagi di saat bangsa ini menyatakan kemerdekaannya.. Peresmian merah putih secara
yudistial sebagai bendera nasional pada tanggal 18 Agustus 1945 di sidang PPKI.
Yang putusannya termaktub dalam UUD 1945 pasal 35.
Bendera Merah Putih atau Sang Dwiwarna, atau Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan di depan
rumah Soekarno beberapa saat setelah dia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945 kini dijadikan sebagai bendera
pusaka.. Bendera Pusaka tersebut dijahit oleh Ibu Negara yakni Fatmawati
Soekarno. Bendera pusaka dikibarkan setahun sekali yakni pada
upacara detik-detik 17 Agustus di depan istana presiden. Namun, sejak
17 Agustus 1968 bendera tidak lagi dikibarkan karena kondisinya sudah tidak memungkinkan.
Arti
Merah Putih
Warna bukan sekedar coretan tanpa
makna. Warna adalah pilihan. Dalam kondisi tertertu warna merupakan gambaran
keadaan. Bahkan dalam psikologi warna,
warna favorit yang dipilih mempunyai
gambaran sifat si empunya. Bahkan di masyarakat, warna pun mempunyai makna tersendiri.
Seperti hitam identik dengan kegiatan takziah, putih identik dengan kegiatan
orang ke pengajian. Hijau identik dengan dunia kesehatan, dan seterusnya.
Begitu pula dengan merah putih bendera Indonesia. Merah berarti keberanian, sedang putih berarti kemurnian. Merah perwujudan dari tubuh
manusia atau kehidupan fisik, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia atau
kehidupan rohani. Jika kedua bersatu
maka jadilah satu manusia yang utuh.
Secara tradisional, sebagian besar masyarakat Indonesia telah
menggunakan merah dan putih sebagai warna suci mereka, pencampuran warna gula
(warna merah berasal dari gula kelapa atau Gula aren) dan beras (berwarna
putih). Sampai hari ini, keduanya merupakan komponen utama masakan Indonesia
setiap hari. Rupanya, penduduk Kerajaan Majapahit juga menggunakan konsep ini
dan dirancang sebagai bendera merah dan putih.
Degradasi Warna
Bicara
arti atau hakikat sebuah warna ada satu kisah menarik yang dialami oleh guru SD
di negara ini. Saat itu, bu Guru PKn tengah menjelasan tentang hakikat dari warna sangsaka merah putih. Dengan semangat berapi – api sang Guru itu menjelaskan
hakikat dari warna merah. Katanya merah itu berani, merah itu semangat, merah
itu pantang menyerah sambil tangannya mengepal ke atas. Lalu, sang Gurupun memberikan contoh prilaku yang mencerminkan warna merah di kehidupan
sehari – hari. Seperti tegas dalam mengambil keputusan, pantang menyerah dalam
bekerja dan belajar, loyal dan hormat terhadap peraturan. Dan diapun tak lupa dia mengambil contoh para pahlawan
negeri ini. Seperti Pangeran Diponegoro, Bung Hatta, Hasanudin, dan
Jendral Sudirman.
Usai menjelaskan hakikat warna merah pada bendera Indonesia, sang
gurupun melanjutkan dengan menjelaskan hakikat warna putih. Dalam penjelasannya, sang guru mengatakan jika putih itu bermakna suci. Baik suci pikiran atau hatinya. Putih juga bermakna ikhlas atau tanpa pamrih, putih itu kejujuran. Sang
guru tak lupa memberi contoh prilaku yang mencerminkan semangat warna putih. Seperti
semangat rela berkorban,
gotong royong, patuh kepada nasihat guru/orang
tua, dan tidak suka berbohong.
Selesai menjelaskan hakikat warna bendera sang saka merah putih,
Sang guru SD memberikan arahan kepada siswanya, agar tatkala upacara bendera hari Senin atau hari - hari nasional harus
tertib dan tenang. Apalagi di saat pengibaran sangsaka
merah putih.
Selesai menjelaskan hakikat warna
merah putih, sang gurupun memberikan kesempatan kepada anak didiknya untuk bertanya. Namun tak satupun anak didiknya yang berani
mengacungkan jari.
Tiba – tiba !
Ketika
pelajaran akan usai beberapa anak pun yang
bertanya.
“ Bu ! Apakah ada kemungkinan bendera Indonesia akan
berganti warna jika prilaku
dari orang-orang kita sendiri tidak mencerminkan dari warna merah dan
putih ? “
“ Bu ! Mengapa bendera merah putih yang di kantor - kantor pemerintahan warna
sudah tidak jelas. Apakah itu firasat jika dikantor tersebut nilai-nilai merah
putih
sudah luntur ? “
“ Bu ! Apakah kesalahan dalam membuka bendera saat akan dikibarkan itu
pertanda, telah terjadi pembalikan pola pokir bangsa ini ?”
Mendengar pertanyaan murid – muridnya, sang guru pun tertegun. Namun, dalang orak
kentheaan lakon lalu sang guru berkata “ Anak – anakku, bu guru senang sekali dengan pertanyaan itu. Namun, bu guru
tidak akan menjawab sekarang ini, takut itu menjadi fitnah ! Bagaimana jika waktu yang menjawabnya ! Okey !
Penulis: Abdul Basyid
Pembina Ekstra Paskibraka SMA N 1
Kaliwungu.
semoga saja demikian
BalasHapus